Iklan

Ayo Gabung GRATIIISSSS

Dunia Islam dan Ebook Gratis

↑ Grab this Headline Animator

WEBOSTING GRATIS

Free Website Hosting

Join FriendFinder - Find Your Special Someone!
lowongan kerja di rumah

Senin, 12 Oktober 2009

Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa di Sumatera

FYI, untuk perenungan semoga bermanfaat.

Ayat-Ayat Allah Swt dalam Gempa di Sumatera
Jumat, 02/10/2009 15:06 WIB Cetak | Kirim | RSS
Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan
sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan
terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa
berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya
tepat pukul 08.52.
Adalah ketetapan Allah Swt jika bencana ini bertepatan dengan beberapa
momentum besar bangsa Indonesia, dulu dan sekarang:
Pertama, tanggal 1 Oktober merupakan hari pelantikan anggota DPR dan
DPD periode 2009-2014 yang menuai kontroversi. Acara seremonial yang
sebenarnya bisa dilaksanakan dengan amat sederhana itu ternyata
memboroskan uang rakyat lebih dari 70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan
di tengah berbagai musibah yang mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan
ini membuktikan jika para pejabat itu tidak memiliki empati sama
sekali terhadap nasib rakyat yang kian hari kian susah.
Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin yang berdoa kepada Allah Swt
agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para pejabat negara ini agar mau
bersikap amanah dan tidak bertindak bagaikan segerombolan perampok
terhadap uang umat.
Satu lagi, siapa pun yang berkunjung ke Gedung DPR di saat hari
pelantikan tersebut akan mencium aroma kematian di mana-mana. Entah
mengapa, pihak panitia begitu royal menyebar rangkaian bunga Melati di
setiap sudut gedung tersebut. Bunga Melati memang bunga yang biasanya
mengiringi acara-acara sakral di negeri ini, seperti pesta perkawinan
dan sebagainya. Namun agaknya mereka lupa jika bunga Melati juga biasa
dipakai dalam acara-acara berkabung atau kematian.
Kedua, 44 tahun lalu, tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965
merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa dan negara ini.
Pada tanggal itulah awal dari kejatuhan Soekarno dan berkuasanya
Jenderal Suharto. Pergantian kekuasaan yang di Barat dikenal dengan
sebutan Coup de’ Etat Jenderal Suharto ini, telah membunuh Indonesia
yang mandiri dan revolusioner di zaman Soekarno, anti kepada neo
kolonialisme dan neo imperialisme (Nekolim), menjadi Indonesia yang
terjajah kembali. Suharto telah membawa kembali bangsa ini ke mulut
para pelayan Dajjal, agen-agen Yahudi Internasional, yang berkumpul di
Washington.
Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt
Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt.
Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling
sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan
singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu
dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.
“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di
Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat
yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan
singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian
ayatayat Allah Swt tersebut:
17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan
suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup
mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan
kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku
terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri
itu sehancur-hancurnya.”
17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka
penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau
Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian
itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”
8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan
Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka
mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan
disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras
siksaan-Nya.”
Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu
kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah
berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup
bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan
pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.
Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara
pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi
disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para
penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita
sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah
menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih
kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).
Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”,
percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung
dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti
Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor,
dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg
Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima
tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki
ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).
David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis
darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”,
menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh
Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi
yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti
Bush, silakan cari di www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada
pula di New England Historical Genealogy Society.
Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah
cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World
Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit
dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal
jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan
Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan
Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung
pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”
Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam
musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita
semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata
tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah
kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan
menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys
menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita
masing-masing. Wallahu’alam bishawab. (Ridyasmara)

Kolom Tutorial


Masukkan Code ini K1-2B5648-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Powered By Blogger