Iklan

Ayo Gabung GRATIIISSSS

Dunia Islam dan Ebook Gratis

↑ Grab this Headline Animator

WEBOSTING GRATIS

Free Website Hosting

Join FriendFinder - Find Your Special Someone!
lowongan kerja di rumah

Minggu, 12 April 2009

KEKUATAN AIR MATA

oleh M. ArifAs-Salman Senin,
16/03/2009 09:20 WIB

Ia hadir hampir dalam setiap denyut nadi gerakan dan aktivitasmahasiswa. Penampilannya sederhana. Sikapnya santun. Mudah tersenyum. Sukamenyapa, perhatian, dan ringan tangan. Saya baru mengenalnya ketika mengikutisebuah acara seminar. Ia tampil sebagai pemateri. Air mukanya yang jernih dantenang telah mampu menarik perhatian setiap pendengar. Untaian kata-katanya yang lembut, jelas dan tepat semakin menjadi daya tarik tersendiri bagi semua orang.Kata-katanya penuh ilmu dan hikmah. Bahkan candanya sekalipun tak kosong dariilmu dan hikmah. Sehingga kesempatan bisa duduk dan ngobrol dengannya menjadikesenangan tersendiri bagi saya. Sangat gemar membaca, tak jarang setelah seharian kuliah iasering ditemukan asyik menikmati buku-buku di Perpustakaan Mahasiswa IndonesiaKairo (PMIK). Full aktivitas, kegiatannya hampir tak terputus dan tanpa henti.Kendati demikian ia tidak pernah kehilangan kesempatan shalat berjamaah dimesjid, takbir pertama bersama imam. Walau sibuk, ia tak lupa menyempatkan diribermesraan dengan mushâf saku yang selalu ia bawa. Ia selalu tampak kuat,bersemangat dan bisa menyelesaikan setiap pekerjaan dengan baik. Kebaikan yangada pada dirinya mendorong saya untuk ingin lebih dekat mengenalnya. Saya inginmengetahui apa yang menjadi rahasia kekuatan semangat, ketenangan dan kejernihanhati dan pikirannya. Menurut salah seorang teman yang tinggal serumah dengannya,bahwa ia sering kedapatan menangis.. Ya, ia sering ditemukan terisak menangis.Ketika ditanya kenapa ia menangis, ia berkata, "Akhi, kita hidup di dunia hanya sebentar, kematian datang kapan saja, setiap amal kita akan dihisab dan sayatidak tahu apakah kelak di akhirat saya akan tergolong menjadi ahli sorgaataukah neraka." Suatu kali ketika shalat subuh berjamaah, saya berdiri disampingnya. Dan saat itu imam membaca ayat, "Adapun orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak, "celakalah aku". Dan dia akanmasuk kedalam api yang menyala-nyala(neraka). Sesungguhnya dia dahulu (di dunia)bergembira dikalangan kaumya (yang sama-sama kafir). Sesungguhnya dia yakinbahwa dia sekali-kali tidak akan kembali (kepada Tuhannya). (Bukan demikian),yang benar, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya." (Al-Insyiqâq: 10-15 ).Saya mendengar ia menangis sejadi-jadinya, saya seakan-akan mendengarkan airmendidih dari rongga dadanya. Seusai shalat, saya melihat tangisan itu masih membekas diwajahnya. Hatinya begitu lembut, begitu mudah tersentuh denganAl-Qur`ân. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh pendahulu kita, paraAl-Salafus Sâlih. Menurut suatu riwayat, jika mengerjakan shalat subuh, Umar Ra.sering membaca surat Al-Kahfi, Thaha dan surat-surat lain yang sama panjangnya dengan surat itu. Pada saat itulah Umar Ra. sering menangis sehingga tangisannyaterdengar ke barisan belakang. Pada suatu ketika dalam shalat subuh , Umar Ra.membaca surat Yusuf, ketika sampai pada ayat, "Sesungguhnya hanya pada Allahsaya mengadukan kesusahan dan kesedihanku. " ( Yusuf : 86 ) Umar Ra. menangis terisak-isak sehingga suaranya tidak lagiterdengar ke belakang. Terkadang dalam shalat tahajudnya Umar Ra. membacaayat-ayat Al-Qur`ân sambil menangis sehingga ia terjatuh dan sakit. Inilahperasaan takut pada Allah seorang yang apabila disebut namanya saja, akanmenggetarkan dan membuat takut hati raja-raja besar. Rasulullah Saw. bersabda, "Akar dari kebijaksanaan adalah takutkepada Allah." Suatu hari Rasulullah Saw. melewati seorang sahabat yang sedang membaca Al-Qur`ân, ketika sahabat tadi sampai pada ayat, "Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah seperti kulit yang merah." (Ar-Rahman: 37),maka bulu pembaca tadi berdiri tegak dan dia menangis terisak-isak dan berkata,"Aduh, apakah yang akan terjadi pada diriku apabila langit terbelah pada hari kiamat? Sungguh malang nasibku." Nabi berkata padanya, "Tangisanmu membuat paramalaikat ikut menangis bersamamu." Abdullah bin Rawahah salah seorang sahabatRasulullah Saw., pada suatu hari menangis dengan sedihnya, melihat keadaan ituistrinya pun turut menangis bersamanya. Dia bertanya pada istrinya, "Kenapaengkau menangis?" istrinya menjawab, "Apa yang menyebabkan engkau menangis,itulah yang menyebabkan saya menangis." Abdullah berkata, "Ketika saya ingatbahwa saya harus menyeberangi neraka melalui shirat, saya tidak tahu apakah sayaakan selamat atau tidak." Rasulullah Saw. bersabda : "Wajah yang dibasahi air mata karenatakut pada Allah walaupun sedikit akan diselamatkan dari api neraka." Beliaujuga bersabda, "Jika seseorang menangis karena takut pada Allah maka dia tidakakan masuk neraka, seperti tidak mungkinnya air susu masuk kembali keputingnya." Aisyah bertanya kepada Rasulullah Saw., "Adakah diantarapengikut-pengikutmu yang akan masuk surga tanpa hisab?", "Ia" jawab Nabi. "Diaadalah orang yang banyak menangis karena menyesali dosa-dosa yang telah ialakukan." Dalam kesempatan lain Rasulullah Saw. bersabda, "Ada dua jenis tetesan yang sangat disukai oleh Allah, tetesan air mata karena takut pada-Nyadan tetesan darah karena perjuangan di jalan-Nya." Sungguh masih banyak lagi riwayat yang menjelaskan penting danbermanfaatnya menangis karena takut pada Allah Swt. sambil menyesali dosa-dosadan mengingat kebesaran Allah. Dan kisah-kisah diatas adalah suatu teladan bagikita. Ternyata air mata tidak selamanya menjadi simbol kelemahan, didalamnya justru terdapat kekuatan, ada daya rubah yang luar biasa. Dengannyabanyak pekerjaan besar bisa diselesaikan secara optimal. Terutama saat-saatbersama Al-Qur`ân, disaat sendiri mengingat dosa dan kesalahan. Marilah kita melihat diri kita yang bergelimang dengan noda dandosa, diri yang tidak pernah merasa takut dengan siksa Allah. Mata yang sangatjarang atau bahkan tidak pernah menangis karena takut pada Allah. Dan mari kitahitung, sampai detik ini, sudah berapa kali air mata kita menetes karena takut pada Allah? Karena mengingat dosa-dosa dan kesalahan kita dan karena mengingat siksa-Nya. Wallâhul musta`ân waa`lam

Ebook Gratis dan software gratis free ebook free software
Ebook cara membuat website

Kolom Tutorial


Masukkan Code ini K1-2B5648-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Powered By Blogger